"as-Shalaatu mi`rajul mu`min....." |
Salam alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, Sobat Sarang,
Salat sebagai "tiang agama" tentu patut menjadi perhatian utama dalam peribadatan bagi kita yang muslim. Berikut ini tulisan sederhana mengenai salah satu tips salat khusyuk setakat pengetahuan saya dari pelajaran tauhid yang saya terima. Silakan kolaborasikan dengan tips-tips serupa dari sumber lain yang pastinya juga bermanfaat.
WUDU - RITUAL SEBELUM SALAT:
Dari buku Dari Syariat Menuju Hakikat karya ulama klasik Sayyid Haidar Amuli diketahui bahwa- syariat wudu ==> membersihkan anggota badan dari hadas kecil (debu dan noda lain yang menurut syariat tergolong hadas kecil)
- hakikat wudu ==> mempersiapkan batin untuk menghadap pada Allah, yaitu dengan cara menanggalkan sementara segala hal yang selain Allah. (sederhananya: harta-tahta-wanita <-- bagi pria)
Jadi ada baiknya ketika wudu pemikiran ini dibawa terus. Mudah-mudahan kalau sudah terbiasa, tanpa diingat-ingat lagi juga lahir-batin kita otomatis dalam keadaan ini. Amin.
TIGA RUKUN DALAM SALAT
Syariat mengajarkan bahwa ada tiga rukun sahnya salat, yaitu rukun fi'li (gerakan), rukun qauli (bacaan), dan rukun qalbi (kondisi hati). Untuk dua rukun pertama silakan ikuti petunjuk yang sudah umum dan sahih.Adapun hal-hal khusus sepengetahuan saya soal rukun fi'li (khususnya bagi laki-laki):
- lebar bukaan kaki sejajar dengan lebar bahu. (jangan terlalu rapat atau terlalu lebar, "ngajegang" kata orang sunda mah :D )
- ketika takbir, telapak tangan sejajar daun telinga, pangkal lengan sampai siku sejajar bahu, jadi sunahnya bagian ketiak terbuka lebar. Demikian juga ketika sujud (kecuali kalau barisan shaf saat berjamaah tidak memungkinkan melakukan itu)
- posisi tangan setelah takbir: tahan tepat di atas pusar (di sinilah letak pertengahan tubuh manusia. Bukan di atas ulu hati.)
- usahakan arah anggota badan selalu dominan ke arah kiblat. Jaga terus posisi ujung jemari kaki baik ketika berdiri, ruku, maupun sujud (<-- berarti jemari kaki wajib menekuk waktu sujud). Jaga juga arah badan ketika tahiyat akhir, jangan melenceng ke kanan. Walaupun posisi kaki membuat badan kita agak menyerong ke samping, badan musti tetap tegak dan dominan mengarah kiblat.
- Secara umum, usahakan tidak ada gerakan lain di luar gerakan salat. Kunci tauhid itu diam-sediam-diamnya. Jadi pada saat tahiyat, sebaiknya jari telunjuk jangan bergerak-gerak juga selain menunjuk arah kiblat.
Adapun hal-hal khusus sepengetahuan saya soal rukun qauli:
(informasi berikut dari seorang arif billah, Syaikh Sirad. Silakan pakai atau tinggalkan sesuai dengan pemahaman dan pengalaman tauhid, dalil dan tafsir Quran-hadis, atau ilmu bahasa Arab Sobat)
Perhatikan pelafalan kata atau frasa berikut dalam Surat Al-Fatihah:
- Jangan lafalkan "dulil", tapi beri jeda sedikit seperti ini: Alhamdu-lillaaahi rabbil 'aalamiin.
- Jangan lafalkan "likiyau", tapi beri jeda sedikit seperti ini: Maliki-yaumiddiin.
- Jangan lafalkan "kana", tapi beri jeda sedikit seperti ini: Iyyaka-na'budu wa iyyaaka-nasta'iin.
- Jangan lafalkan "an'am", tapi beri jeda sedikit seperti ini: Siraathal ladziina an-'am ta'alaihim.
Ketahuilah bahwa kata-kata dalam tanda kutip ("....") di atas adalah nama-nama setan. Mungkin inilah sebabnya sulit sekali menjaga kekhusyukan salat karena kita secara taksadar telah memanggil mereka. Allahua'lam. Yang namanya setan apalagi dibuat selain menggangu?
Kang Arie Cakra pernah bertanya, “Mengapa mesti ada nama-nama setan dalam Al-Fatihah?”
Jawabannya tentu Allahua’lam bi shawab. Namun, boleh kita interpretasikan begini:
Yang namanya Iblis dan setan itu diciptakan Allah mendahului penciptaan manusia. Bisa jadi ketika Islam hadir dan surat Al-Fatihah diwahyukan, mereka (para setan) kemudian menamai anak-anaknya dengan sebutan-sebutan yang ada dalam surat yang wajib dibaca setiap salat dengan tujuan merusak nilai ibadah anak-anak Adam a.s.
Selain itu, informasi ini bisa menjadi petunjuk betapa melakukan salat itu sebaiknya tidak terburu-buru (tuma`ninah) sehingga kontak dengan Allah Swt. terjalin dan otomatis setan tak berdaya mengganggu komunikasi hamba-Tuhan ini.
Q.S. Al-Hijr (15): 39-42
قَالَ رَبِّ بِمَآ أَغۡوَيۡتَنِى لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَأُغۡوِيَنَّہُمۡ أَجۡمَعِينَ (٣٩) إِلَّا عِبَادَكَ مِنۡہُمُ ٱلۡمُخۡلَصِينَ (٤٠) قَالَ هَـٰذَا صِرَٲطٌ عَلَىَّ مُسۡتَقِيمٌ (٤١) إِنَّ عِبَادِى لَيۡسَ لَكَ عَلَيۡہِمۡ سُلۡطَـٰنٌ إِلَّا مَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلۡغَاوِينَ (٤٢
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik [perbuatan ma’siat] di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".
Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah [menjaganya]. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat".
Hal utama yang menjadi fokus tulisan ini adalah rukun qalbi
Yaitu bagaimana sebaiknya kita memasang pandangan hati ketka salat dan ketika melakukan ibadah-ibadah syariati lainnya seperti tafakur, tadarus, zikir, berdoa, dsb.
Uraian di berikut ini adalah bimbingan rukun qalbi berdasarkan pelajaran tauhid dari Syaikh Undang Sirad. Kita semua tahu bahwa ketika salat wajib mengarahkan kiblat hati kita hanya pada Allah Swt.
Nah, bagaimana caranya?
Hati jangan membayangkan huruf alif-lam-lam-ha, atau membayangkan "sesuatu yang dalam benak kita mewakili definisi Tuhan" dalam bentuk apa pun dalam angan kita.
Mengapa?
- Karena itu semua pasti salah dan pasti bukan Tuhan!
- Karena Allah dalam Quran berkali-kali menyatakan bahwa Diri-Nya itu laysa kamitslihi syai'un yang bermakna "tidak sama dengan segala sesuatu, tidak ada seumpamanya".
Jadi mesti bagaimana memasang hati ketika ibadah?
Diam sediam-diamnya. Diamkan pikiran dan perasaan. Bukan difokuskan (konsentrasi) ke satu hal bukan juga dikosong-kosongkan. Mendiamkan pikiran dan perasaan berbeda dengan mengosong-kosongkan pikiran. Mengosongkan pikiran dan perasaan bisa mengundang setan masuk ke dalam diri. Hati-hati.
Jaga persaksian (musyahadah) jiwa-raga kita pada dua rukun yang ketika melakukannya haram ada selain Allah di pikiran dan perasaan kita. Dua momen penting itu adalah
takbiratul ihram (ihram di sini maknanya "suci pikiran dan perasaan dari segala sesuatu selain Allah") dan
syahadat dalam tasyahud awal dan akhir (ikrar persaksian, wajib dalam keadaan sadar penuh).
Dikatakan jika kita salat dalam keadaan lalai bermusyahadah di luar dua rukun di atas, salat kita masih diterima dan kelalaian ini masih diampuni Allah. Tapi tidak bernilai sama sekali keseluruhan salat kita jika kita lalai juga dalam dua momen penting di atas. Allahua'lam.
SIMPULAN
Ketika melakukan salat (dan ibadah apa pun) biasakan seperti ini:
Badan bergerak, mulut mengucap, hati (pikiran dan perasaan) diam sediam-diamnya: kekal beserta Allah.
Latih dan biasakan juga kondisi seperti itu dalam aktivitas sehari-hari. InsyaAllah selalu ada petunjuk dari Allah Swt.
Apa mungkin melakukan seperti itu? Sangat mungkin! Sobat pasti pernah menyetir sambil melamun atau ngobrol 'kan? Pasti pernah juga menelepon sambil mencatat, dsb. Nah, mengapa tidak mungkin melakukan hal serupa dalam salat. Apalagi ini pikiran dan perasaan disuruh diam. :D
Memang tidak mudah pada awalnya. Itulah mungkin rahasia di balik perintah salat lima waktu dalam sehari. Bisa karena biasa.
Rahasia lain dalam salat. Silakan cocokkan dengan dalil yang Sobat ketahui:
Bahwa kalau kita satu kali saja dalam hidup melakukan salat yang nilainya sempurna di hadapan Allah Swt., maka salat dan ibadah kita lainnya, yang sebelumnya dan yang akan datang, akan dianggap sudah sempurna total. Bisa jadi kelak para malaikat pencatat kaget karena timbangan mizan hasilnya beda dengan catatan amal baik kita yang sudah mereka rekam. Allahua'lam.
Masalahnya, tak seorang pun akan tahu kapan salatnya bernilai sempurna 'kan?! Hanya Allah yang tahu. Maka jangan coba-coba berhenti salat karena tadi sudah merasa salat dengan sempurna. hehehe. Maka usahakan selalu melakukan salat yang berkualitas. Allahua'lam. Astagfirullah. Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
original: Tips Salat Khusyuk Tauhidi: Satu di antara Banyak Cara | Muxlimo's Lair http://muxlimo.blogspot.com/2011/10/tips-salat-khusyuk-tauhidi-satu-di.html#ixzz2K0mCsldN
Follow us: @MUXLIMO on Twitter | Muxlimo on Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar