//readmore

Tombol

Kamis, 21 April 2022

Dinar & Dirham Adalah Uang Masa Depan


Salam Alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirobbil alamin Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, dan Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW. 

Setelah sekitar 8 tahun lamanya vakum dari dunia bloger, hari ini bisa hadir kembali mengisi waktu luang untuk mencoba menghidupkan kembali media tulisan via blog yang mudah - mudahan bermanfaat untuk penulis sendiri dan keluarga tentunya, dalam menghadapi berbagai perkembangan - perkembangan yang terjadi saat ini. Dimana tidak sedikit para ulama dan kaum muslim yang meyakini bahwa saat ini merupakan zaman peradaban terakhir perjalanan manusia yang biasa atau akrab kita sebut dengan Akhir Zaman. 

Tulisan kali ini adalah kutipan dari buku karya Syeikh Imran N. Hosein seorang ulama eskatologi islam yang memberi pandangan dan beberapa analisis - analisis penting yang berkaitan dengan peristiwa pada akhir zaman berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits. 

Semoga tulisan ini dapat membawa manfaat dan karunia kepada anda semua yang membacanya, insyaAllah Amiin Yaa Rabbal Alamin...


Abu Bakar bin Abi Maryam melaporkan bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda:

 “Akan datang masa pada umat manusia di saat tidak ada lagi (yang tersisa), dan yang akan bermanfaat (atau menguntungkan) adalah menyimpan Dinar (koin emas) dan Dirham (koin perak).” [Ramalan ini dengan jelas mengantisipasi keruntuhan sistem moneter yang mengandung kecurangan yang sekarang berlaku di seluruh dunia.] 

(Musnad, Ahmad) 

Aneh dan memalukan, bahkan di saat terakhir ini, musuh akan menutup gerbang besi finansial Guntanamo, banyak Muslim yang masih tidak peduli tentang kejahatan yang ada pada uang ciptaan-Eropa di dunia modern ini, seseorang bahkan telah mengkritik penulis mempunyai pandangan ―yang menggelikan‖ terhadap uang. Tampak sekali tidak ada yang mengerti peran sistem keuangan yang diciptakan Eropa yang membuat musuh Islam memiliki kapasitas untuk melakukan pencurian besar-besaran yang legal terhadap kekayaan umat manusia. Tidak ada juga yang menyadari bahwa musuh Islam tersebut telah merancang sistem moneter yang akan menjadikannya diktator finansial bagi seluruh dunia. Mereka telah berhasil dalam memperbudak jutaan Muslim (juga umat manusia yang lain) dengan upah rendah dan bahkan dengan kemiskinan, sambil mengejar rencana jahat global untuk kepentingan negara Euro-Yahudi, Israel. Hal yang sangat tidak benar, percaya pada orang yang menyalahkan penduduk Pakistan dan Indonesia atas kemiskinan yang terjadi di negara tersebut.

Media pemberitaan, bahkan di negara yang menyatakan Islam‘ sebagai agama negara, menutup-nutupi semua laporan berita tentang subjek yang penting ini. Contohnya, „International Conference on the Gold Dinar Economy‟ (Konferensi Internasional Perekonomian Dinar Emas) yang diadakan di Putra Kuala Lumpur.


World Trade Center pada 24-25 Juli 2007. Kata sambutan yang disampaikan oleh mantan perdana Menteri Malasia, Dr. Mahathir Mohamad, membuka pembahasan yang mendalam tentang ‗uang‘. Booklet ini merupakan versi yang diperluas dari karya tulis ilmiah kami yang berjudul ”Explaining The Disappearance of Money with Intrinsic Value” (Penjelasan Hilangnya Uang dengan Nilai Intrinsik dari Peredaran) yang disampaikan pada konferensi sesaat setelah sambutan tersebut. Pembaca dapat menilai ulasan pemberitaan konferensi tersebut dalam surat kabar Malaysia yang berbahasa Inggris. Hal yang jauh lebih buruk daripada pemberitaan yang ditutup-tutupi adalah cendekia Islam (Ulama) tampak berbagi kesamaan dengan Muslim awam dalam keanehan dan ketidakpedulian yang memalukan, atau diam, terhadap tipu daya yang ada pada sistem uang modern. Bahkan ketika mereka menyadari ada sesuatu yang salah yang sangat berbahaya pada uang modern, dalam era modern yang aneh ini, banyak yang tidak memiliki keberanian untuk melaporkan bahwa sistem moneter dari uang kertas yang sebenarnya tidak memiliki nilai tukar adalah curang, dan dengan demikian Haram. Pemerintah yang berkuasa terhadap penduduk Muslim adalah pihak yang memberikan gambaran yang paling menyedihkan. Selain mereka tidak mengerti realitas bahayanya uang modern, mereka pun tidak mau tahu tentang subjek tersebut. Alasan untuk hal tersebut terletak pada aturan patuh yang harus mereka jalani dengan setia sebagai pemerintah terhadap hubungan mereka dengan Aliansi Kristen-Yahudi yang sekarang menguasai dunia. Pengecualian tunggal dari keadaan politik yang suram tersebut adalah mantan Perdana Menteri Malaysia, Dr. Mahathir Mohamad. Dia tidak hanya mengerti sifat eksploitatif sistem moneter yang dibuat oleh peradaban Barat modern, tetapi juga, dan memang benar begitu, melakukan apa yang selama ini jarang Muftis Islam lakukan atau berani lakukan. Dia menyerukan agar uang emas Dinar dapat berlaku kembali sebagai alat tukar, menggantikan sistem keuangan Dolar Amerika yang curang, sehingga Muslim dapat membebaskan diri dari tekanan dan eksploitasi finansial dan ekonomi.

Kami menawarkan esai ini dengan judul ―… Uang Masa Depan‖ untuk kepentingan pihak yang beriman pada Al-Qur‘an sebagai wahyu yang datang dari Allah Yang Maha Esa, dan pada Muhammad (sholawat Allah dan keselamatan untuknya) sebagai Nabi-Nya yang terakhir. Kami sadar pada fakta bahwa kami bukan hanya harus menjelaskan subjek ini dengan memadai, namun juga, harus berdoa semoga Allah


Yang Maha Pemurah turut membantu dan menghilangkan penutup dari begitu banyak mata. Sehingga mereka dapat mengenali tahap akhir yang menakutkan dari tipu daya sistem moneter yang dirancang untuk menjatuhkan perbudakan finansial atas umat manusia. Sistem tersebut ditargetkan pada pihak yang menentang aliansi misterius Kristen-Yahudi yang sekarang menguasai dunia. Tahap akhir dari evolusi sistem moneter mereka adalah penggunaan secara universal uang elektronik, permata tercerah dari mahkota moneter jahat mereka, yang akan menggantikan uang kertas. Sebenarnya, tahap akhir ini telah dimulai, dan yang sekarang dibutuhkan para bandit moneter internasional adalah krisis global (sama seperti serangan nuklir terhadap Iran yang belum terjadi namun diperkirakan dapat terjadi kapan pun) yang akan membuat keruntuhan total Dolar Amerika dan berlanjut dengan pelarian besar-besaran dari kurs mata uang kertas. Keruntuhan Dolar Amerika pada masa yang akan datang, tercermin dalam naiknya harga emas dari US $ 850 per ounce (satuan berat dalam bahasa Ingris sama dengan 28,35 gram) pada Januari 1980, diperkirakan meningkat sampai US $ 3.000 atau lebih per ounce. Hal yang sama akan terjadi pada harga minyak. Kemungkinan kejutan psikologi dari keruntuhan Dolar Amerika akan menimbulkan pelarian menuju uang elektronik yang akan menggantikan uang kertas sebagai uang baru yang tak berwujud. Kami berusaha, dalam esai ini, mengenalkan pembaca pada subjek keuangan sesuai dengan yang diterangkan dalam Al-Qur‘an dan sunah Nabi (shollallahu „alaihi wa sallam):. Kami tunjukan bahwa uang (yang kami sebut dengan uang sunah) selalu memiliki nilai intrinsik. Oleh karenanya, maksud yang akan kami sampaikan adalah bahwa nilai uang (berapapun besarnya dan tanpa memperhatikan perubahan nilai yang mungkin terjadi secara alamiah) terkandung di dalam uang tersebut, dan dengan demikian tahan terhadap manipulasi dan devaluasi (penurunan nilai) dari pengaruh luar.

Kami tunjukan lebih jauh bahwa sistem moneter buatan penguasa Kristen-Yahudi Eropa secara spesifik dirancang untuk menarik uang dengan nilai intrinsik‘ dari peredaran uang dunia, dan menggantikannya dengan uang yang tidak memiliki nilai intrinsik. Kurs uang yang sebenarnya tidak memiliki nilai ini kemudian didevaluasi (diturunkan) nilainya, akibatnya bukan hanya akan menimbulkan pencurian secara legal yang tidak adil terhadap pihak yang menggunakan kurs yang terdevaluasi tersebut, namun juga, akan menjadikan lebih dan lebih mahalnya pembayaran utang bagi negara-negara yang berhutang, apalagi ditambah dengan bunga di atasnya.


Akhirnya, negara-negara tersebut terjebak dalam hutang yang tak akan pernah bisa dibayar dan kemudian akan bergantung pada belas kasih dari pihak yang dengan keanehan yang mencurigakan memberikan hutang besar kepada mereka, yang sebenarnya bermaksud untuk menjatuhkan kontrol atas mereka. (Lihat John Perkins. „Confession of An Economic Hit-Man‟, [‗Pengakuan Pembunuh-Bayaran Ekonomi‘]). Seiring dengan uang yang didevaluasi, biaya properti, buruh, barang, dan jasa dalam wilayah yang kurs mata uangnya didevaluasi akan menjadi semakin murah dan murah bagi pihak pembuat sistem moneter. Akhirnya, satu bagian dunia dapat hidup dengan nyaman sementara bagian dunia yang lainnya, dengan mata uang mereka yang terus-menerus terdevaluasi, berkeringat kelelahan dan dipekerjakan dalam suatu perbudakan model baru untuk menjaga para bandit hidup kaya secara permanen dan dengan tiket kelas pertama yang juga permanen dalam bahtera kehidupan ini. Seiring dengan kemiskinan yang meningkat pada negara-negara yang menjadi target, kejahatan juga meningkat dengan sendirinya. Pihak yang memiliki kecerdasan ekonomi rendah kemudian akan keheranan: mengapa negara-negara Muslim mengalami banyak korupsi sementara negara-negara Barat (yang merampok kekayaan mereka dan hidup tanpa keringat) begitu bebas dari korupsi. Kemudian saat IMF mendorong agenda privatisasi/swastanisasi perusahaan negara yang kurs mata uangnya telah kehilangan nilai, para bandit dapat membeli perusahaan minyak dan gas, perusahaan listrik, perusahaan energi, perusahaan telekomunikasi, dll., yang ada pada negara tersebut dengan mudah dan murah, karena harganya jauh dibawah dibandingkan dengan nilai sesungguhnya. Hal yang masih merupakan teka-teki bahwa Presiden Venezuela, Hugo Chavez dapat memahami peran eksploitatif IMF dan dapat mengakhiri keanggotaan Venezuela dalam organisasi tersebut, sedangkan cendekia Islam masih tetap terdiam dari subjek ini. Esai ini berlanjut dengan penjelasan mengenai musuh-musuh Islam yang tidak hanya bermaksud hidup dari keringat orang lain melalui eksploitasi untuk kepentingan pribadi mereka, suatu sistem yang tidak adil dan menindas. Namun juga, mereka memiliki suatu rancangan besar untuk memperbudak manusia secara finansial sehingga mereka dapat menjatuhkan kediktatoran di seluruh dunia. Kediktatoran mereka kemudian akan membuka jalan untuk negara Euro-Yahudi Israel menjadi negara adidaya, dan akhirnya, pemimpin Israel akan mengejutkan dunia dengan klaim palsu bahwa dia adalah Al-Masih sejati. Kenyataannya, dia adalah Dajjal, Al-Masih Palsu, atau Anti-Kristus!


Sekarang kita sangat dekat pada kejadian tersebut, penulis dengan yakin memperkirakan anak-anak yang sekarang dalam usia sekolah akan hidup untuk menyaksikannya. (lihat Jerusalem in the Qur‟an‟ dan bab kedua dari "Surah Al-Kahf and the Modern Age" tersedia secara gratis dapat diunduh di www.imranhosein.org) Tanpa memahami rancangan besar dibalik pembuatan sistem moneter kontemporer dengan uang kertas yang sebenarnya tak bernilai ini, seseorang tidak akan dapat merespon dengan tepat terhadap tantangan yang ditunjukkan oleh sistem moneter tersebut. Namun, penulis telah mencoba dengan sia-sia untuk meyakinkan kolega-koleganya yang terhormat dan terpelajar pada kebutuhan akan pemahaman rancangan besar tersebut sebelum menaikkan usaha memberlakukan kembali koin Emas Dinar sebagai uang.

Dikutip dari buku karangan Syeikh Imran N. Hosein (Ulama Eskatologi)

Berjudul “Gold Dinar and Silver Dirham: Islam and Future Money” diterbitkan oleh Masjid Jami‘ah pada tahun 2007.

( Apabila pembaca ingin mendownload bukunya secara utuh bisa melalui link berikut ) Sedot E-book

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dinar & Dirham Adalah Uang Masa Depan

Salam Alaikum Wr. Wb Alhamdulillahirobbil alamin Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, dan Shalawat serta sala...