Bagaimana kita mengenal Allah?
Jauh
tidak ada antaranya dan dekat tidak bersentuh. Zat dan Sifat terjadi
dari cahaya Tuhan dan Tuhan itu bukan alam dan bukan cahaya. Tuhan
Mahasuci lebih daripada cahaya-Nya.
Esa Tuhan dan hamba.
Dikatakan apalah itu?
Kalau dikatakan Tuhah, tidak patut; kalau dikatakan hamba, salah: kafir.
Kalau sudah bersatu, Allah namanya. Barulah bersifat ketuhanan.
Tuhan
itu penghabisan nama. Yang Bisa Menghidupkan dan Mematikan itu siapa
Nama-Nya? Karena tidak ada nama lagi yang bisa disebut, maka dinamailah
Tuhan.
Yang kosong bukan alam, kita di dalamnya. Maka bersama Tuhanlah kita ada berada.
{Syaikh Siradj}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar