"Kebanyakan manusia salah paham atau
tersalah paham. Yang dicarinya ingin tahu soal mati atau tanda-tanda
akan mati, tetapi tidak dipikirkannya hidup atau tidak dirinya nanti di
alam barzakh hingga yaumil qiyamah."
Ketika
bayi akan lahir, pembungkusnya (ketuban) dulu dibuka. Baru dia bisa
keluar. Ketuban pecah. Pembungkusnya dulu diambil. Begitu juga ruh,
bukan ruhnya yang langsung diambil, melainkan pembungkusnya (yaitu
napas) dulu yang diambil. Baru dia keluar.
Kalau ruh keluar langsung meninggalkan jasad, binasalah jasad. Kalau ruh keluar, satu dengan jasad, inilah orang mati tidak ada di (dalam) kubur. Karena ruh dan jasad bersama-sama; kembali kepada Yang Satu.
Contoh:
Dalam hidup di alam dunia saja, jasad dan ruh kalau becerai, binasalah diri kita. Begitu juga mati, di alam barzakh kalau jasad dengan ruh tidak satu, binasalah. Sedangkan kalau jasad dan ruh satu, hiduplah sampai yaumil qiyamah. Kalau di alam barzakh hidup, bebaslah. Tidak capek menunggu.
Inilah yang kita istilahkan sebagai:
Kebanyakan manusia salah paham atau tersalah paham. Yang dicarinya ingin tahu soal mati atau tanda-tanda akan mati, tetapi tidak dipikirkannya hidup atau tidak dirinya nanti di alam barzakh hingga yaumil qiyamah.
"Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku." <= bukan urusan malaikat maut. :D
Dari cerita ketuban pecah ini, jelaslah bahwa kita ini dihidupkan dan hidup dalam air.
Kalau ruh keluar langsung meninggalkan jasad, binasalah jasad. Kalau ruh keluar, satu dengan jasad, inilah orang mati tidak ada di (dalam) kubur. Karena ruh dan jasad bersama-sama; kembali kepada Yang Satu.
Contoh:
Dalam hidup di alam dunia saja, jasad dan ruh kalau becerai, binasalah diri kita. Begitu juga mati, di alam barzakh kalau jasad dengan ruh tidak satu, binasalah. Sedangkan kalau jasad dan ruh satu, hiduplah sampai yaumil qiyamah. Kalau di alam barzakh hidup, bebaslah. Tidak capek menunggu.
Inilah yang kita istilahkan sebagai:
Bangun jasmani, bangun ruhani.
Selamatlah dia.
Bangun jasmani, tidak bangun ruhani.
Binasalah dia.
Kebanyakan manusia salah paham atau tersalah paham. Yang dicarinya ingin tahu soal mati atau tanda-tanda akan mati, tetapi tidak dipikirkannya hidup atau tidak dirinya nanti di alam barzakh hingga yaumil qiyamah.
وَيَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِۖ قُلِ ٱلرُّوحُ مِنۡ أَمۡرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلۡعِلۡمِ إِلَّا قَلِيلاً۬
Dan
mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk
urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit". (Q.S. al-Israa: 85)
"Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku." <= bukan urusan malaikat maut. :D
Dari cerita ketuban pecah ini, jelaslah bahwa kita ini dihidupkan dan hidup dalam air.
- Syaikh Siradj -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar